Kewirausahaan Dalam Perspektif Islam
Islam memang tidak memberikan peenjelasan secara eksplisit
terkait konsep kewirausahaan (entrepreneurship) ini, namun diantara keduanya
mempunyai kaitan yang cukup erat; memiliki ruh atau jiwa yang sangat dekat,
meskipun bahasa teknis yang digunakan berbeda.
Dalam Islam digunakan istilah kerja keras, kemandirian
(biyadihi), dan tidak cengeng. Setidaknya terdapat beberapa ayat al-Quran
maupun hadis yang dapat menajdi rujukan tentang semangat kerja keras dan
kemandirian ini “ Amal yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan
cucuran keringatnya sendiri, ‘amalurrojuli biyadihi (HR. Abu Dawud)”;
<!--more-->
“Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah”; “Al yad al
ulya khairun min al yad al sulfa” (HR Bukhari dan Muslim) dengan bahasa yang
sangat simbolik ini Nabi mendorong umatnya untuk kerja keras supaya memilki
kekayaan, sehingga memberikan sesuatu pada orang lain) atuzzakah (Qs. Nisa :77)
Manusia harus membayar zakat (Alloh mewajibkan manusia untuk
bekerja keras agar kaya dan dapat menjalankan kewajiban membayar zakat)”
Dalam sebuah ayat Alloh mengatakan, “Bekeejalah kamu, maka
Alloh dan orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kamu “ (Qs. At-Taubah
: 105). Oleh karena itu, apabila shalat telah ditunaikan maka bertebaranlah
kamu di muka bumi dan carilah karunia (Rizki) Alloh (Qs. Al Jumuah : 10)
Bahkan Sabda Nabi, “ Sesungguhnya bekerja mencari rizki yang
halal itu merupakan kewajiban setelah shalat fardhu” (HR Tabrani dan Baihaqi)
Nash ini jelas memberikan isyarat agar manusia bekerja keras
dan hidup mandiri.
Bekerja keras merupakan esensi dari kewirausahaan. Prinsip
bekerja keras, menurut Wafiduudin adalah suatu langkah nyata yang dapat
menghasilkan kesuksesan (rezeki), tetapi harus melalui proses yang penuh dengan
tantangan (resiko).
Dalam sejarahnya Nabi Muhammad, istrinya dan sebagian besar
sahabatnya adalah para pedagang dan entrepreneur mancanegara yang piawai.
Beliau adalah prakktisi ekonomi dan sosok tauladan bagi umat. Oleh karena itu,
sebenarnya tidaknlah asing dikatakan bahwa mental entrepreneur inheren dengan
jiwa umat islam itu sendiri. Bukanlah Islam adalah agama kaum pedagang,
disebarkan keseluruh dunia setidaknya sampai abad ke 13 M, oleh para pedagang
muslim.
Dari katifitas perdagangan yang dilakukan, Nabi dan sebagian
besar sahabat telah mengubah pandangan dunia bahwa kemuliaan seseorang bukan
terletak pada kebangsawanan darah, tidak pula pada jabatan yang tinggi, atau
uang yang banyak, melainkan pada pekerjaan.
Oleh karena itu, Nabi juga bersabda “Innalloha yuhibbul
muhtarif” (sesungguhnya Alloh sangat mencintai orang yang bekerja untuk
mendapatkan penghasilan). Umar bin Khattab mengatakan sebaliknya bahwa “ Aku
benci salah seorang diantara kalian yang tidak mau bekerja yang menyangkut
urusan dunia”.
Wallohu alam bissowab.
Dan untuk mendapatkan bisnis dengan modal kecil untung Milyaran saya undang :
Assalamu alaikum,
Dan untuk mendapatkan bisnis dengan modal kecil untung Milyaran saya undang :
0 comments:
Posting Komentar